Kolaborasi Dengan Agdia Toys

Teh Indari Mastuti selalu mengajarkan untuk melakukan kolaborasi dengan siapapun. Kolaborasi merupakan salah satu cara untuk membangun networking.

Saya dikontak Mba Diana Susanti, pemilik Agdia Toys (produsen mainan edukasi yang terbuat dari kayu yang berlokasi di Klaten) beberapa waktu lalu.

Mba Diana Susanti ini kebetulan juga alumni Indscript, pernah ikut kelas Private nya Teh Indari Mastuti. Saya jadi kenal dengan Mba Diana karena Mba Diana daftar kelas Private tersebut melalui tim marketer saya yaitu Mba Evelin.

Saya pun pernah ketemu sekali dengan Mba Diana di tahun 2020.

Beberapa waktu lalu Mba Diana ngajak saya kolaborasi.

Saya bilang iya, tapi saya bingung bentuk kolaborasinya seperti apa.

Akhirnya tadi malam saya baru punya ide bahwa saya akan kolaborasi dengan Mba Diana dimana saya akan menjadi mentor desain bagi semua tim pemasaran Agdia Toys.

Dan pagi ini saya langsung wapri dengan Mba Diana menyampaikan hal ini.

Mba Diana mengajak ketemuan karena akan membahas beberapa project baru Agdia, katanya.

Lalu saya ajak ketemuan aja di acara KOPDAR IIDB Yogya besok Minggu.

Lalu Mba Diana bilang, akan bagi-bagi mainan gratis bagi peserta kopdar yang hadir 😍

Masya Allah. Alhamdulillah 🤲

Saya tahu perjuangan Mba Diana dalam membangun bisnis mainan edukasinya, hingga bisa tembus pasar Eropa.

Bagi teman-teman yang mungkin belum tahu produk Agdia Toys, bisa simak di sini:


https://agdiaindonesia.com/

Saya kagum dengan kreativitas Mba Diana dalam menciptakan produk edukasi dari kayu hingga ratusan model.

Kita dukung karya anak bangsa 💪😍

PENCARIAN VALUE DIRI (Part 3)

Setelah diajak ngajar bareng oleh Mba Widyanti Yuliandari di kelas Canva for Blogger, saya tidak serta merta kepikiran buat kelas Canva sendiri. Saya terus mengasah kemampuan membuat desain di Canva secara otodidak. Saat itu saya belum kepikiran belajar dari video tutorial Canva yang ada di Youtube.

Saya bersyukur karena mempunyai konten yang cukup untuk bahan membuat desain. Jadi tidak pernah bingung mau membuat desain apa. Saya buat konten berdasarkan produk dan kelas Indscript juga informasi penting yang ada di Indscript.

Saya share semua desain flyer produk dan kelas Indscript di grup-grup milik IndScript maupun di grup alumni kelas Indscript, salah satunya grup alumni kelas Reparasi Bisnis.

Pada Februari 2019, salah satu teman di grup alumni kelas Reparasi Bisnis wapri, meminta saya membuatkan desain flyer untuk produknya yang berupa buku bahasa Arab. Saya langsung menyanggupi. Saya pun tidak memberikan tarif, karena saya tidak tahu juga berapa biasanya. Saya pun merasa belum profesional, masih dalam tahap belajar.

Saya langsung diminta membuat 3 flyer produk. Bahagia sekali, karena 3 desain flyer saya langsung di ACC. Saya pun dibayar 150ribu. Alhamdulillah.

Teman alumni dari kelas Reparasi Bisnis ini, selanjutnya beberapa kali repeat order desain. Sejak saat itu, saya mulai meniatkan bahwa jasa desain flyer ini menjadi salah satu sumber penghasilan saya.

Orderan jasa desain flyer pun mulai berdatangan. Salah satunya dari bunda Erwina Ali yang beberapa kali juga meminta saya membuatkan flyer untuk kegiatannya.

Bersambung

PENCARIAN VALUE DIRI (Part 2)

Dari kelas Canva gratis yang saya adakan pada bulan Agustus 2018, saya jadi mengenal orang-orang baru yang umumnya mereka pebisnis online (emakpreneur). Ada yang sudah jadi distributor, agen bahkan ada owner sebuah bisnis juga. Artinya dari kelas Canva gratis tersebut network saya bertambah.

Hampir semua materi desain yang saya ajarkan di kelas Canva gratis, kontennya adalah tentang produk dan kelas Indscript. Sehingga peserta kelas pun jadi kenal produk dan kelasnya Indscript. Saya pun jadi closing kelas Indscript dari sana.

Saya makin konsisten melatih diri membuat desain di Canva dengan membuat desain flyer produk dan kelas Indscript. Saya share desain saya di grup-grup alumni kelas Indscript juga di kolamnya Indscript.

Pada November 2018, saya diminta membuat desain spanduk oleh pimpinan untuk salah satu acara di kantor saya. Saya pun membuatnya di Canva dengan ukuran sesuai dengan yang diminta oleh pimpinan. Alhamdulillah, hasil desain saya bisa dicetak dan bagus. Sejak saat itu saya makin suka Canva karena bisa membuat desain dengan ukuran custom (khusus) sesuai kebutuhan kita dan juga bisa dicetak.

Spanduk yang dipasang di atas merupakan spanduk pertama yang saya buat di Canva dengan ukuran khusus

Pada Desember 2018 saya diajak Mba Widyanti Yuliandari, seorang blogger aktif (sekarang jadi ketua IIDN) mengajar bareng di kelas Canva for Blogger. Inilah awal saya menjadi mentor.

Bersambung

PENCARIAN VALUE DIRI (Part 1)

Ketika saya menjadi leader IndScript, Teh Indari Mastuti selalu memotivasi kami agar terus menggali value diri masing-masing yang membedakan dengan orang lain.

Itulah salah satu yang terus menjadi perenungan saya, apa yang membuat saya berbeda dengan leader IndScript lainnya?

————-
Mengenal Canva tahun 2015 dari leader MLM saya. Saat itu, saya menyangka bahwa Canva hanya menyediakan template, tidak bisa membuat desain dari nol. Saya pun hanya membuat desain berdasarkan template yang ada.

Tahun 2018, saat terus dimotivasi oleh Teh Indari untuk menemukan value diri, saya kembali ingat Canva. Saya mulai buka kembali Canva dan mulai lebih banyak mengeplorasi fitur-fitur Canva.

Agustus 2018, sebagai rasa syukur sudah 10 tahun mengabdi sebagai ASN, saya memberanikan diri membuka kelas Canva Gratis khusus perempuan di grup WhatsApp. Dan diluar dugaan, pesertanya membludak hingga 500 orang. Padahal awalnya saya hanya membuka untuk 50 orang.

Ilmu Canva saya yang masih secuil, saya bagikan kepada teman-teman di grup. Saat itu saya buka kelas Canva gratis selama seminggu. Kelas pun selesai. Namun, peserta kelas Canva gratis pertama saya ini meminta saya untuk membuat grup Facebook agar materi di-posting juga di grup Facebook. Katanya agar materi di kelas Canva gratis tersebut bisa dipelajari lagi suatu saat nanti setelah grup WhatsApp bubar.

Saya pun mengikuti usulan peserta. Dan grup Facebook itu, kini bernama grup Asyiknya Belajar Canva yang membernya sudah 16ribuan. Masya Allah. Alhamdulillah.

Bersambung

Cara Langganan Canva Pro Menggunakan Kartu ATM BCA

Kini langganan Canva Pro semakin mudah. Jika sebelumnya pembayaran langganan Canva Pro harus menggunakan kartu kredit, lalu menggunakan kartu Jenius dan Bank Jago, maka sekarang bisa menggunakan kartu ATM BCA.

Saya mendapatkan informasi ini via email pada tanggal 17 Juni 2022, karena saya merupakan salah satu mitra afiliasi Canva Pro (Canva Affiliate).

Cuplikan email pemberitahuan dari Canva Indonesia

Pembayaran Canva Pro dengan ATM Debit BCA (Paspor BCA).

Kartu ATM BCA pada tabungan Tahapan BCA yang dikenal dengan nama Paspor BCA bisa digunakan sebagai alat pembayaran Canva Pro.

Caranya harus dengan mengaktifkan fitur Transaksi Debit Online pada Mobile BCA.

Untuk mengaktifkan fitur “Transaksi Debit Online”, m-BCA harus sudah aktif.

Buka aplikasi mobile BCA > pilih m-BCA > pilih tab “akun saya” > pilih gambar “kontrol” > klik “Transaksi Debit Online” menjadi On.

Fasilitas ini tidak otomatis On bila tidak diaktifkan oleh pemilik akun m-BCA.

Lalu bagaimana cara langganan Canva Pro menggunakan kartu ATM BCA?

1. Klik link canva affiliate: https://partner.canva.com/abcdmedia

2. Klik tombol ungu Mulai uji coba Pro gratis Anda

3. Pilih dulu mau langganan bulanan atau tahunan. Jika Anda belum pernah melakukan uji coba Canva Pro sebelumnya, maka pada bulan pertama akan mendapatkan akses Canva Pro gratis, artinya baru dikenakan tagihan (memotong langsung dari rekening) pada bulan kedua. Namun, jika sebelumnya sudah pernah uji coba Canva Pro, maka akan langsung kena tagihan (memotong rekening Anda).

4. Isi form yang berisi nomor kartu ATM, tanggal expire kartu ATM dan nomor CVC.

Demikian, selamat mencoba!